Penulis :
06 Oktober 2011
JEDDAH --Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah Ahmad Jauhari belum dapat memastikan adanya jamaah yang haji Indonesia yang mengalami keguguran. Namun ia mengakui adanya seorang jamaah yang dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Bersalin Wiladah Madinah.
“Saya belum tahu persis apakah jamaah yang dirujuk ke RS Bersalin Wiladah itu kandungannya keguguran atau sekadar flek. Ini karena laporannya hanya menyebutkan satu jamaah dirujuk ke rumah sakit,” kata Jauhari saat dihubungi dari Jeddah, Kamis (6/10).
Sebelumnya wartawan di MCH Madinah melaporkan bahwa seorang calon jamaah haji Indonesia mengalami keguguran kandungan (abortus imminens) di Madinah dan dirujuk ke RS Bersalin Wiladah.
Disebutkan, sesuai data Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Madinah, jamaah bernama Nola Ismaya itu tiba di BPHI pukul 09.30 WAS, Rabu (5/10/2011). Dia mengalami keluar darah dan mules hebat. Pada pukul 10.30 WAS, jamaah dari kloter 1 JKS itu dirujuk ke RS Bersalin Wiladah.
Terkait hal itu, Jauhari mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan. Jika benar, imbuhnya, diharapkan yang bersangkutan dalam waktu singkat dapat mmengakhiri masa nifasnya sehingga dapat menjalankan ibadah hajinya dengan baik.
“Kita harapkan masa nifasnya cepat selasai dan dapat menjalankan ibadah haji di Arafah. Sebab, kalau sampai saatnya ke Arafah belum suci, maka ibadahnya dibadalkan,” tutur Jauhari.
Ia pada kesempatan ini mengimbau, bagi jamaah haji yang masih berada di tanah air dan dalam keadaan mengandung, sebaiknya menunda dulu kepergiannya ke tanah suci. Hal ini, menurut jauhari, lebih baik dari pada menimbnulkan hal yang tidak diinginkan. (Syaifullah Hadmar)