Penulis :
13 Oktober 2011
JEDDAH - Puncak prosesi haji di Arofah-Muzdalifah-Mina (Armina) menjadi salah satu fokus layanan PPIH. Melalui satuan operasional (Satop) Armina, sosialilasi terkait tugas dan jenis layanan oleh personel PPIH di momen sakral itu mulai dilakukan, kemarin.
Kepala Satop Armina Abu Haris mengatakan sosialisasi dini ini untuk mengingatkan petugas akan tugas dan fungsinya selama prosesi Armina. Baik untuk layanan ibadah, layanan katering, layanan tenda, hingga layanan jamaah sakit. "Sosialisasi ini kami awali di daker jeddah untuk dilanjutkan di daker-daker lain," ujarnya.
Abu Haris mengungkapkan nantinya seluruh kekuatan personel PPIH diterjunkan untuk mendukung prosesi Armina. Masing-masing daker nanti bertanggungjawab atas prosesi wukuf, mabit, dan lempar jumroh. "Daker Jeddah nanti bertugas di Arofah, Daker Madina di Muzdalifah, dan Daker Makkah di Mina," katanya.
Dalam prosesi Armina ini, lanjut Abu ada satu layanan yang menjadi perhatian khusus. Yakni layanan safari wukuf bagi jamaah sakit. Di layanan ini seluruh jamaah sakit akan ditempatkan dalam mobil khusus agar bisa melakukan wukuf, mabit, dan lempar jumroh. "Layanan ini untuk memastikan agar seluruh jamaah bisa mengikuti wukuf di arofah, karena itu merupakan rukun haji yang tidak bisa ditinggalkan," katanya.
Sementara itu Kepala Daker Jeddah Ahmad Abdullah mengingatkan agar calon jamaah haji bisa mengatur jadwal kegiatan ibadah dengan baik. Jangan sampai memforsir diri dengan ibadah-ibadah sunnah yang menguras ketahanan fisik. "Puncak haji ya pada saat Armina itu, di mana dibutuhkan fisik prima agar bisa melakuan seluruh prosesinya," katanya.
Untuk itu selama di Makkah, jamaah diharap bijaksana dalam melaksanakan umrah, jamaah salat wajib, maupun qiyamul lail (salat malam) di masjidil haram. "Pertimbangkan kekuatan fisik, jangan sampai jatuh sakit menjelang dan saat puncak Armina," pungkasnya.(Suwarno)